Ini kisah tentang Despereaux Tilling, tikus kastil yang jatuh cinta pada musik, cerita-cerita, dan putri bernama Pea. Ini juga kisah tentang tikus got bernama Roscuro, yang hidup dalam kegelapan namun sangat menyukai dunia yang dipenuhi cahaya. Dan ini kisah tentang Miggery Sow, gadis pelayan berotak lamban yang memiliki satu harapan yang sederhana tapi mustahil.
Tokoh-tokoh ini akan melakukan perjalanan yang membawa mereka turun ke ruang tahanan bawah tanah yang mengerikan, naik ke kastil yang gemerlapan, dan akhirnya, ke dalam kehidupan mereka masing-masing. Dan apa yang terjadi saat itu?
Pembaca, kau ditakdirkan untuk mencari tahu.~~~
Seperti judulnya, buku ini bercerita tentang Despereaux Tilling, seekor tikus yang tinggal di sebuah kastil. Tidak seperti kedua saudaranya, Despereaux tumbuh menjadi tikus yang jauh lebih kecil dari ukuran tikus normal. Menurut paman dan bibinya, di keluarga Tilling tak pernah ada tikus sekecil dirinya. Telinganya yang amat sangat besar pun tak lepas dari pembicaraan. Cemoohan pun semakin menjadi dengan batuk, bersin dan demam yang sering dialaminya.
Bentuk fisiknya yang berbeda dengan tikus biasa ternyata membawa pengaruh pada kesehariannya. Despereaux nampaknya tidak berminat melakukan hal-hal yang seharusnya diminati para tikus seperti mencari remah-remah ataupun menggerogoti kertas. Saat diajak kakak perempuannya untuk mengunyah pinggiran buku, Despereaux memilih untuk menyusuri setiap kata yang tertulis. Kebiasaan yang dianggap aneh lainnya adalah kecintaanya pada musik, yang pada akhirnya membawa Raja penguasa kastil dan putrinya, Pea. Pertemuan singkat yang berakibat sangat fatal. Dari kastil yang penuh cahaya, Despereaux si tikus mungil harus menjalani sisa hidupnya di ruang tahanan bawah tanah yang mengerikan.
Dua paragraf di atas hanya sebagian kecil dari keseluruhan cerita yang ditulis oleh Kate Dicamillo. Masih ada kisah Roscuro si tikus Got dan Miggery Sow, anak perempuan dengan telinga yang mirip dengan kembang Kol. Di beberapa bagian juga diceritakan kisah putri Pea dan keluarganya. Semuanya diceritakan dengan yang menurutku bagus banget. Kisah yang dipenggal-penggal menjadi empat bagian menjadi sesuatu yang unik dari buku ini. Bahkan dengan alur maju mundur, kisah Despereaux tetap menyenangkan untuk dilahap. Yang paling aku suka adalah penarasiannya. Terdapat semacam interaksi yang mengingatkan pada Lemony Snicket, tapi dengan gayanya sendiri. Bany kalimat sisipan yang selalu membuatku tercegang.
Puas rasanya membaca kisah si tikus kecil sampai halaman terakhir. Tidak sedetikpun bertanya-tanya bagaimana dengan versi aslinya. Katanya sih lebih keren. Tapi bagiku terbitan Gramedia sudah cukup. The Tale of Despereaux kutempatkan tepat setelah The Miraculous Journey of Edward Tulane, di list buku-buku Kate DiCamillo kesukaanku. Because of Winnie-Dixie dan The Rising Tiger sudah ngga ingat bagaimana ceritanya. The Magic Elephant menurutku biasa aja.
Mengenai karakter, semua diceritakan sangat terperinci. Bagaimana mungilnya Despereaux, bebalnya Miggery Sow ataupun seramnya para tikus got tergambar dengan jelas. Deskripsi tentang ruang tahanan bawah tanah pun dijelaskan dengan lengkap. Aku bisa ikut merasakan betapa gelap dan baunya tempat yang dipenuhi para tikus got. Semuanya menjadi sempurna dengan ilustrasi yang ada di beberapa bab. Sayangnya semua gambarnya terlihat pucat. Satu pertanyaan yang menggantung hingga saat ini adalah bagaimana dengan ilustrasi di buku aslinya. Apa mungkin diterbitkan dengan penuh warna seperti milik Edward Tulane?
Tahun 2008 buku ini diadaptasi jadi animasi. Sayangnya dari IMDB hanya ngasih 6/10. Semoga punya kesempatan untuk nonton. Sepertinya ada yang berubah dibeberapa bagian. Dari trailer ini aku jadi tahu bagaimana pengucapan nama Despereaux. Des-per-row kalau kata sang narator. Jadi ngga langsung dibaca gitu aja seperti yang kulakukan beberapa hari kemarin.*blush*
Di sampulnya sih hanya tertera Pemenang Newbery Book 2004, tapi kalau ngeliat di Goodreads, award yang diterima buku ini banyak banget. Wajar aja sih, bukunya keren. Bahkan mengalahkan award yang diterima Edward Tulane.
~~~
4/5
The Tale of Despereaux
Judul Indonesia: Kisah Despereaux
Penulis: Kate Dicamillo
Penerjemah: Diniarty Pandia
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 2005
Tebal: 280 hlm
kate dicamillo baruuu dapet newbery lagi kemarin. buku2nya emang keren2 banget sih ya :) dan kalimat2nya juga indah dan enak dibaca :)
ReplyDeleteEh ada lagi yang baca The Tale of Despereaux.
ReplyDeleteAku pingback yaa ^^
Iya, ini buku emang keren banget. Jadi pengen baca yg lain lagi dan lagi.
Apalagi yang baru menang Newbery :D
wuihhhh...banyak bener yang baca ini x)
ReplyDelete@lucktygs
http://luckty.wordpress.com/2014/01/30/review-the-frog-princess/