Charlie Ashanti bukan
anak biasa. Ia bisa berbicara bahasa Kucing. Ia menganggap kemampuan itu
biasa saja---tapi saat ibu dan ayahnya menghilang, ia hanya bisa
mengandalkan Kucing. Dengan tekad menemukan orangtuanya, diam-diam
Charlie menumpang kapal Sirkus besar yang berlayar ke Paris. Di kapal ia
bertemu enam Singa angkuh dan anggun, yang butuh bantuannya. Dengan
bahaya mengancam dan ketidakpastian membentang di depan, mereka
bersama-sama menempuh petualangan terhebat sepanjang masa.
Sejarah
mencatat, hanya Nabi Sulaiman-lah yang mampu berbicara dengan para
hewan. Tak pernah ada lagi nama seseorang yang tercatat setelah beliau,
yang mengerti bahasa kucing apalagi di saat yang sama teknologi
handphone telah berkembang dengan pesat.