Dongeng ini diperuntukkan bagi orang dewasa,
terutama yang masih ingat saat – saat ketika masa kanak – kanak mulai berlalu
dan jalan menuju kedewasaaan telah terbentang
(resensi di sampul belakang)
David,
anak laki - laki yang menjadi tokoh utama di buku ini. Berbagai macam
ritual dilakukan demi kesembuhan ibunya. Berdoa, tidak berisik saat
melakukan segala sesuatu, mendahulukan kaki kiri saat turun dari tempat
tidur, menghitung sampai dua puluh kali saat menggosok gigi, sampai
menyentuh keran – keran di kamar mandi ataupun gagang pintu dilakukan
agar ibunya bisa bertahan lebih lama. Sayangnya kekuatan penyakit yang
telah lama bersarang di tubuh ibunya jauh lebih kuat. David hanya bisa
menangis tersedu ketika kehidupan perempuan cantik yang sangat
disayanginya itu berakhir.
Setelah
kehilangan ibu, David tidak mau mengambil resiko kehilangan ayahnya.
Rutinitas yang sama terus dijalankannya. Walau tidak sedisiplin dulu.
Sayang, seperti saat mengusahakan hal yang sama untuk nyawa ibunya,
semua rutinitas itu ternyata juga tidak bekerja untuk ayahnya. Hanya
dalam lima bulan, tiga minggu dan empat hari setelah ibunya meninggal,
kini hadir wanita lain dalam kehidupan ayahnya, Rose, Bahkan ketika
David belum siap menghadapi semua yang ada di depan mata. Seakan ingin
kemalangan David, sejak mengetahui Rose akan menggantikan posisi ibunya,
suara – suara aneh yang berasal dari buku miliknya mulai muncul di
kepala David.