Saturday, 15 December 2012

Review: Nod’s Limbs - Charles Ogden




Pet sekarat!. Gigitan Morella ternyata berdampak sangat buruk. Rambut-rambut Pet mulai berjatuhan. Pergerakannya semakin lemah. Sayangnya, balsam sebagai satu-satunya obat penawar tertimbun jauh di dalam tanah berlapis tebal akibat ledakan yang terjadi akibat ketidaksengajaan Edgar.

Tak ada balsam berarti selamat tinggal bagi Pet. Menggali timbunan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai sumber balsam. Sayang usaha Edgar dan Ellen tak membuahkan hasil. Timbunan tanah terlalu tebal. Tenaga mereka berdua tak cukup besar untuk menembusnya. Padahal waktu yang tersisa semakin sedikit. Mereka nyaris dibuat putus asa karenanya sampai ketika terdengar kabar ditemukannya surat wasiat August Nod.

Di carikan kertas itu, pendiri kota akan memberikan potongan tubuh patung emas kepada siapa pun yang bisa menemukannya. Potongan tubuh itu terletak di suatu tempat yang hanya diketahui oleh Augustus Nod. Warga kota Nod’s Limbs petunjuk yang yang sangat minim. Tapi itu tak menyurutkan semangat mereka memulai pemburuan. Kesempatan yang bisa membuat semua orang menjadi kaya mendadak ini tak dilewatkan oleh siapa pun termasuk si kembar beracun. Patung emas yang mereka temukan tidak hanya untuk menyelamatkan Pet namun juga rumah mereka.

Edgar dan Ellen harus bergegas karena Pet tak dapat menunggu lebih lama. 

Bukunya lumayan seru. Di buku ini terungkap beberapa rahasia kelam kota Nod’s Limbs, karena beberapa kejutan besar. Belum lagi akhirnya yang menyenangkan. Walau tetap saja masih banyak pertanyaan – pertanyaan yang tidak terjawab. Buku-buku baru yang berisi petualangan Edgar dan Ellen sebenarnya masih ada beberapa, seperti Hot Air, Frost Bite, Splint Ends bahkan ada Mischief Manual, buku yang menjadikan Edgar dan Ellen sebagai narator. Sayangnya tidak ada kabar dari penerbit Matahati. 

Penulis :Charles Ogden
Penerjemah: Gunawan Wijaya
Penerbit: Matahati
Cetakan: I, April 2009
Tebal : 262 hlm

No comments:

Post a Comment