Sejak
kecil Kobato telah memelihara lima guna guna di setiap jari. Guna guna
yang telah membutnya menjadi buta terhadap beberapa rasa itu digunakan
untuk melindungi keluarga Mizuhoshi dari gangguan guna guna lain yang
biasanya adaalah kiriman dari orang-orang yang membenci keluarga ini.
Semua itu sudah menjadi keputusan kepala keluarga Mizuhoshi yang tak
lain adalah kakek Kobato, Sadakuni, yang terkenal sebagai pria yang tak
memiliki rasa kasihan . Termasuk kepada seluruh anggota keluarganya
sendiri.
Hari
itu Kobato harus menjalani sesi hukuman karena dianggap ceroboh. Ketika
hendak memusnahkan guna-guna yang masuk ke rumah, tak sengaja ia
mematahkan pohon di taman. Ia harus mendekam di sebuah gudang yang
gelap, dingin dan berdebu.
Yamato,
satu satunya kakak laki laki yang simpati terhadapnya, yang mampu
membuat Kobato bertahan lebih lama. Yamato berjanji akan membantu Kobato
menghancurkan semua guna-guna yang bersemayam di tangan kanannya. Yuka,
seorang pelayan, dipilihkan secara khusus oleh Yamato untuk membantu
sekaligus melindungi Kobato. Kalau-kalau dirinya tak berada di dekat
Kobato saat gadis itu membutuhkannya.
Bersama
Yuka, pelayan yang sangat menyukai lagu Enka dan mengecat rambutnya
dengan 3 warna yang berbeda, membawa perubahan yang sangat besar terhdaa
dunia Kobato. Yukalah yang mebuat Kobato menyadari bahwa dunia luar
yang selama ini ditinggalkannya ternyata tak buruk. Kebun binatang
menjadi tujuan mereka yang pertama. Sayangnya semua binatang-binatang
itu bereaksi terhadap guna-guna yang dimiliki Kobato.
Akhirnya toko buku menjadi tempat pilihan bagi Yuka untuk menghibur hati Kobato. Di sana Kobato memilih buku berjudul Cinderella Liberty, yang
berisi foto-foto yang memperlihatkan pemndangan musim semi yang sangat
indah. Sayangnya kebahagian Kobato tak berlangsung lama, Sadakuni segera
mengetahui keberadaan Cinderella Liberty dan karena dianggap
menggangu konsentrasi Kobato sebagai pelindung keluarga akhirnya secara
paksa buku itu direbutnya bahkan merobek setiap lembarannya. Dunia
Kobato kembali menjadi abu-abu.
Semua
itu terjadi beberapa waktu yang lalu. Sekarang beban yang dirasakan
Kobato kini lebih ringan. Dua guna guna, Zanju dan Kanju, yang selama
ini bersarang di jari terlunjuk dan kelingkingnya telah hilang. Kini
tinggal tiga guna guna yang tersisa. Semua itu berkat usaha Yamato yakin
bahwa guna guna yang dimiliki Kobato hanya akan membawa kesengsaraan
kepada diri adiknya. Tentunya tak lepas dari bantuan Shiro dan Konomi.
Berita
kehadiran Nihonkai segera diketahui oleh dua kakak beradik, Shiro dan
Konomi. Mereka pun segera membantu mengatasi masalah yang timbul ketika
rasa gembira Kobato meluap. Haju, salah satu guna-guna yang masih
tersisa akan keluar secara tiba tiba.
Sayangnya
kegembiraan yang dirasakan oleh Kobato harus berakhir ketika Sadakuni
mengetahui bahwa dua guna guna ditangan kanannya menghilang. Sadakuni
berjanji akan mengatur waktu yang tepat untuk menanamkan guna – guna
baru. Seperti yang telah dilakukan pada buku Cinderella Liberty, kini giliran Nihonkai yang dilukai oleh Sadakuni. Kobato tak punya pilihan lain.
Pada
hari upacara penanaman guna-guna dimulai, Kobato memakai baju Miko yang
lengkap. Dia bersama seorang perantara guna-guna yang mengenakan jubah
hitam.Ahli guna guna mengikat pergelangan tangan Kobato yang merupakan
tanda bahwa upacara segera dimulai
Karena
tak rela melihat Kobato menderita laig karena guna-guna, Yuka tak
tinggal diam. Ia segera menghubungi Shiro dan Konomi untuk membatalkan
upacara. Bahkan ia mengajak ibu Mito, yang tak lain ternyata kakaknya.
Namun rencana untuk menggagalkan upacara tersebut tidaklah mudah.
Sadakuni telah menyiapkan pasukan khusus untuk melindungi upacara
tersebut. Bahkan berpesan untuk menyingkirkan para pengganggu. Shiro,
Yuka, Konomi dan Ibu Mito harus berjuang keras untuk menyelamatkan
Kobato.
The Curse Bearer 4 : Saving Kobato
(Tori Wa Tori Dearu Tame Ni 4)
Kenji Nojima
Alih Bahasa: Dewi Anggraeni
Artistik : Matizih
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
(Tori Wa Tori Dearu Tame Ni 4)
Kenji Nojima
Alih Bahasa: Dewi Anggraeni
Artistik : Matizih
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
No comments:
Post a Comment