Wednesday, 12 December 2012

Review: Artemis Fowl: The Eternity Code - Eoin Colfer



Artemis Fowl mencipatakan komputer supercanggih dengan teknologi yang dipinjamnya dari Kaum Peri. Di tangan yang salah, komputer C Cube itu bisa menimbulkan kekacauan fatal, di dunia manusia maupun peradaban peri.

Segalanya jadi kacau ketika Artemis memamerkannya pada pengusaha Amerika yang licik. Apalagi ketika Butler tertembak.

C Cube dirampas si pengusaha dan disimpan dengan pengamanan maksimum. Satu-satunya cara untuk mendapatkannya kembali adalah meminta bantuan Peri. Mereka setuju tapi dengan satu syarat: segala ingatan Artemis tentang Kaum Peri harus dihapus

Berbulan –bulan lamanya berlalu sejak insiden besar yang menimpa keluarga Fowl dannyaris merenggut nyawa Fowl senior. Banyak perubahan yang terjadi setelahnya. Tidak hanya kepribadian sang ayah, Artmeis juga tak dapat menolak ketika ia dikirim ke sebuah asrama. Namun aturan seketat apapun nampaknya tak dapat menghalangi anak laki-laki cerdas yang IQnya tidak diragukan lagi merancang sebuah alat yang dengan kemampuan yang mampu membuat dunia tercegang. 

Komputer super canggih itu yang diberi nama C-Cube. Dikembangkan dari teknologi yang “dipinjamnya” dari dunia peri. Dengan bantuan Butler, pengawal pribadinya yangs angat profesional, ia mampu mengumpulkan beberapa barang barang milik kepolisian LEP, hasil beberapa kali berinteraksi dengan mahkluk mahluk dunia bawah. Yang ada di kepala Artemis saat itu adalah bagaimana mengumpulkan lebih banyak pundi – pundi emas dengan menjualnya ke pasaran. Karena tak diragukan lagi kemampuan C-Cube akan membuat semua orang tergiur. Sayangnya tak pernah terpikir oleh Artemis, bahwa alat hasil modifikasinya ini akan membawa ancaman yang tak hanya membahayakan nyawanya namun seluruh umat manusia. 

Suatu hari di sebuah restoran yang disepakati, Artemis bertemu dengan seorang pengusaha dari Chicago , Jon Spiro. Maksud untuk memamerkan komputer super canggih pada pria yang memiliki banyak perusahaan di Amerika ini ternyata berakhir dengan kecelakaan tragis. Tidak hanya mencuri C-Cube, Butler sang pengawal setia pun terluka hingga nyaris membuat dirinya kehilangan nyawa. Semua rencana yang telah disusunnya hancur berantakan. Artemis seperti tak sadar bahwa Jon Spiro adalah pria yang bejat, yang tidak pernah ragu menempuh cara apa saja untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Walau harus mengorbankan nyawa seseorang. 

Tak kehilangan akal, Artemis segera menghubungi kaum peri. Memohon pertolongan. tak hanya untuk menyelamatkan Butler namun juga untuk memperoleh kembali C – Cube.
Setelah berunding,akhirnya diputuskan kaum peri setuju untuk membantu Artemis. Karena C- Cube diakui Artemis mampu memberi tahu pada Jon Spiro tentang keberadaan dunia bawah tanah. Kapten Holly Short pun kembali diturunkan untuk masalah ini dengan satu syarat, jika misi ini berhasil, maka semua ingatan Artemis tentang kaum peri akan dihapus. Artemis tak punya pilihan lain. Butler benar –benar dalam keadaan sekarat. Persyaratan yang sangat berat itupun disetujuinya. 
Rencana penyusupan pun disusun. Namun di luar dugaan, Jon Spiro telah mempersiapkan sambutan yang luar biasa. 

Petualangan Artemis di buku ketiga ini tak kalah serunya dengan buku-buku sebelumnya. Yang menarik adalah sikap Artemis yang sekarang tumbuh menjadi sedikit lebih dewasa. Dan tentu saja yang paling menarik adalah perjanjian pengapusan ingatan. Obsesi Artemis akan kaum peri dan dunianya semakin besar sejak mengetahui seluk beluk mereka beberapa tahun lalu. Tidak sabar rasanya membaca petualangan Artemis berikutnya. Otak kriminal milik artemis yang juga membuat buku ini menjadi menarik. 

Artemis Fowl: The Eternity Code
Judul Indonesia: Sandy Abadi
Penulis: Eoin Colfer
Alih Bahasa: B. Sendra Tanuwidjaja
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Desember 2006
Tebal: 424 hal

No comments:

Post a Comment