George dan Harold biasanya anak-anak yang penuh tanggung jawab maksudnya, kapan pun ada kejadian heboh di sekolah, pasti George dan Harold yang bertanggung jawab!Dan rupanya kembali bikin ulah! Mula-mula, mereka membikin kacau Lomba Karya Ilmiah yang diadakan di sekolah. Berikutnya, mereka tidak sengaja menciptakan pasukan jahat dan buas. Pasukan bersosok toilet cerewet itu siap mengambil ahli dunia.Siapa yang mampu menghentikan toilet yang suka makan orang itu? Rupanya ini tugas buat...
KAPTEN KOLOR!KAPTEN KOLOR, kisah petualangan penuh aksi, penuh horor, sekaligus penuh tawa. Dilengkapi FLIP-O-RAMA, teknik ilustrasi unik yang membuat pembaca bisa menciptakan film animasi sendiri.
Setiap ada kejadian aneh di sekolah, tak perlu berpikir keras untuk mengetahui siapa biang keladinya. Karena dapat dipastikan George dan Harold-lah yang bertanggung jawab. Begitulah anggapan Miss Ribble, Mr Meaner, Miss Anthrope, para guru mereka di SD Jerome Horwitz dan tak ketinggalan Mr. Krupp sang kepala sekolah. Mereka bahkan punya julukan untuk kedua anak laki-laki itu. Biang kerok , licik, bandit kriminal, dan beberapa kata yang tidak rasanya tidak pantas untuk ditulis dan diucapkan. Mereka memang benar-benar dibuat gemas oleh kelakuan George dan Harold.
Lihat
saja tingkah mereka tahun lalu di Konvensi Invensi Tahun Pertama. Lomba
karya ilmiah yang seharusnya jadi ajang unjuk kebolehan setiap siswa
itu menjadi berantakan dengan insiden kursi lengket.
Setiap kursi mereka olesi dengan lem jenis baru yang mereka ciptakan
dari campuran semen karet dan jus jeruk murni tanpa air. Tidak hanya
kepala sekolah namun semua orang di ruangan olah raga mendidih oleh
amarah karenanya. Semua menjadi sangat kacau saat itu.
Sehingga tak heran kalau Konvensi Invensi Tahun
Kedua kali ini George dan Harold tidak ijinkan untuk mengikuti
perlombaan. Tak tanggung-tanggung, Mr Krupp menuliskan catatan kecil di
poster pengumuman “ Perlombaan ini terbuka bagi semua murid kelas tiga dan empat, Kecuali George Beard dan Harold Hutchins”. Padahal hadiah untuk juara pertama kali ini adalah menjadi kepsek sehari. Hadiah
yang sangat menggiurkan. Setidaknya bagi kedua anak laki-laki itu.
Sayang, kesempatan tertutup bahkan sebelum mereka mencoba. Tidak hanya
tak diijinkan untuk ikut perlombaan, saat perlombaan pun mereka dilarang keras untuk mendekati ruang olahraga. Oleh Mr Krupp mereka diharuskan berada di ruang belajar seharian penuh.
Mr
Krupp berpikir tindakannya kali ini bisa membuat Konvensi kali ini
berjalan lancar. Namun nampaknya kepala sekolah ini belum benar-benar
mengenal George dan Harold. Karena mereka yang disebutnya bandit
criminal ini tentu tidak pernah akan diam saja karena kehilangan
kesempatan untuk bersenang-senang. Rencana demi rencana telah tersusun
rapi dalam benak mereka. Sayang George dan Harold sendiri tak pernah
berpikir bahwa kekacauan yang mereka timbulkan kali ini sungguh
berbahaya. Bukan hanya pasukan toilet cerewet yang siap menelan siapapun
dihadapan mereka namun juga kemunculan sang Kapten Kolor.
~~
Masih
dengan ilustrasi yang keren, George dan Harold kembali dengan cerita
kenakalan mereka yang tidak kalah dengan buku sebelumnya. Bahkan
dibanding buku mereka yang pertama, menurut saya buku kali ini jauh
lebih seru dan lucu. Rasanya tidak sabar untuk melihat aksi mereka di buku berikutnya. Yang pastinya tidak kalah aneh.
Satu hal yang menarik dari buku ini adalah hasil penemuan-penemuan para siswa SD Jerome Horwitz yang
membuat saya sungguh ingin memilikinya. Patsy 2000, nama yang diberikan
sang penemu untuk alat yang ia buat. Tentu saja tidak akan saya
tuliskan lebih jauh, alat seperti apa itu. Semua detail dalam buku akan
lebih seru jika dibaca sendiri.
Captain Underpants And The Attack od The Talking Toilets
Judul Indonesia: Kapten Kolor dan Serangan Toilet Cerewet
Penulis: Dav Pilkey
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: II, Januari 2010
Tebal: 144 hlm
No comments:
Post a Comment