New
Moon, inilah buku berikutnya dari kisah Isabella Marie Swan alias
Bella. Sungguh menyenangkan, karena tak butuh waktu lama untuk menunggu
kelanjutan Twilight. Tidak seperti buku sebelumnya, kini buku ini diberi
judul Indonesia. Dua Cinta adalah dua kata yang dipilih, yang membuat
saya semakin penasaran. Sebenarnya bisa saja saya langsung membalikan
buku dan sehingga bisa membaca resensi singkat yang tertera di belakang
buku. Namun saya sudah bertekad untuk mengetahui jalan cerita langsung
membaca halaman demi halaman. Karena bagi saya membaca resensi di
sampul belakang hanya akan mengurangi asyiknya mengikuti petualangan
sang tokoh.
Tak
hanya judul, sampul yang didominasi dengan warna biru kehitam –hitaman
ini terlihat jauh lebih menarik. Benar – benar memberi kesan akan
suasana yang kelam. Dibandingkan dengan sampul Twilight ataupun sampul
New Moon yang asli, sampul ini terlihat lebih manis.
Jadi apa yang terjadi dengan Bella kali ini? Apakah judul dan sampul depan itu memberi gambaran hari –hari berikutnya?
Tak
terasa berminggu-minggu berlalu meninggalkan musim semi dan waktu
beralih ke bulan September, bulan ulang tahun Bella. Bukannya senang
ataupun bersyukur karena selamat dari insiden yang nyaris merenggutnya
nyawanya, Bella malah mengawali pagi hari saat usianya bertambah dengan
keluhan. Bukan hanya karena mimpi buruk yang dialaminya semalam tapi
juga ia kesal karena menjadi setahun lebih tua dibanding Edward.
Apalagi sampai sekarang Edward tak kunjung mengabulkan satu-satunya
keinginan terbesar Bella.
Walau
Edward menyakinkan bahwa tak perlu mengkahwatirkan semua hal-hal yang
tak penting itu, Bella tetap merajuk. Bahkan ia nyaris menolak untuk
mendatangi pesta yang diadakan khusus oleh keluarga Cullen untuknya.
Rumah
keluarga Cullen malam itu sangat berbeda. Di atap teras terdapat
deretan lentera Jepang yang terang bergelantungan. Bahkan banyak
mangkuk-mangkuk berisi unga mawar merah jambu berjajar sepanjang tangga
yang menuju pintu. Di dalam ruang duduk tak kalah indah. Mangkuk –
mangkuk berisi mawar itu lebih banyak. Sebuah kue tart pink diletakkan
di atas grand piano beserta tumpukan piring kaca dan tak lupa gundukan
kecil kado terbungkus kertas warna perak.
Melihat
semua hal tersebut nyaris membuat Bella melupakan semua keluhannya pagi
ini. Apalagi sambutan hangat yang ditunjukan oleh Mr dan Mrs Cullen.
Bahkan Emmet dan Rosalie pun menyempatkan diri untuk hadir dalam pesta
itu. Sayangnya semua keceriaan tiba – tiba sirna ketika Alice meminta
Bella membuka kado. sekan tak cukup terluka hanya karena kertas
pembungkus yang mengiris tangannya, Bella malah mendapat luka yang jauh
lebih parah. Mr Cullen memberikan beberapa jahitan pada lengannya. Pesta
yang diharapkan tadinya berjalan menyenangkan berganti dengan suasana
yang menegangkan.
Merasa
bersalah atas hal buruk yang menimpa Bella di rumahnya membuat Edward
mengambil keputusan yang membuat Bella berantakan. Edward punya alasan
kuat untuk itu, ia tak ingin membahayakan hidup gadis yang sangat
dicintainya.
Berhari
bahkan berbulan – bulan berlalu sejak itu. Di mata Charlie, Bella
terlihat seperti mayat hidup. Bahkan karena tak tahan melihat anak
perempuannya dalam keadaan yang nyaris tanpa kehidupan, ia memutuskan
untuk mengirim Bella ke Florida. Namun dengan keras semua usul Charlie
ditolaknya mentah – mentah. Terlalu banyak kenangan di Fork yang
membuatnya enggan dilepaskannya.
Di
tengah keputusasaannya, Bella akhirnya memutuskan melakukan hal –hal
yang menurutnya akan membuat suara-suara yang menghilang selama beberapa
bulan ini kembali. Semua ini dirahasiakan pada siapapun kecuali Jacob,
anak laki –laki Billy,sahabat Charlie.
Kehadiran
Jacob tenyata mampu membuat semangat hidup Bella kembali secara
perlahan. Hampir seluruh waktu dihabiskan bersama Jacob. Walau tetap
bersikeras bahwa hanyalah satu-satunya yang ia cintai, Bella sadar bahwa
ada rasa ketergantungan pada Jacob. Tak heran jika Matahari menjadi
julukan yang diberikan pada anak laki – laki yang usianya dua tahun
lebih muda. Akhirnya Bella memilih untuk tidak peduli terhadap rasa
bimbang yang dirasakannya. Selama Jacob dan suara-suara itu masih ada.
Sampai
suatu hari Bella menyadari ada yang berubah dengan diri Jacob. Ia
mendadak menghilang dari kehidupan Bella. Jacob menjadi susah dihubungi.
Bella yang telah kehilangan separuh nafasnya, merasa harus melakukan
sesuatu. Karena ia tak lagi ingin merasakan perihnya kehilangan
kebahagian dan bertekad untuk membuat Jacob kembali. Tanpa peduli bahwa
mencoba mendekati Jacob saat ini sama berbahayanya dengan semua hal-hal
yang ia lakukan untuk mendengarkan suara –suara di kepalanya.
Sama
seperti Twilight, tak butuh waktu lama untuk menyelesaikankan New Moon.
Bahkan ketika buku ini lebih tebal. Walau entah bagaimana kalau
membaca versi aslinya.
Kota
kota yang dijadikan latar dalam buku ini membuat saya semakin penasaran
dengan suasana aslinya. Sebasah apakah Fork, seramai apakah Port
Angeles ataupun keadaan di La Push.
Sebenarnya
tak ada hal yang mengganggu kecuali satu, sikap Bella. Terkejut, turut
merasakan kesedihannya bahkan rasa simpati berubah menjadi rasa kesal
dan benci. Lihat saja ketika ia kehilangan sesuatu yang berharga.
Memang menyakitkan namun bukan berarti semua hal menjadi berakhir
karenanya. Setidaknya saya bisa sedikit mengerti apa yang dirasakan oleh
Charlie, Ayah Bella. Dan membuat saya mengerti akan kata – kata bijak
Louis L’Amour “ Ketika percaya bahwa semuanya sudah berakhir, justru
itulah permulaannya”
Tak
berhenti sampa di situ, saya juga tak menyukai tingkah sembrono Bella
yang sengaja dilakukannya. Seakan ingin membuat julukan “Danger Magnet”
semakin melekat pada dirinya. Tak hanya kekanak – kanakan, Bella bahkan
terlihat sangat egois.
Terakhir
adalah perasaannya terhadap Jacob. Saya akui semuanya dikarenakan saya
merasa bahwa Bella melakukan pengkhianatan kecil pada Edward. Walau
awalnya sempat sedih karena keputusan yang diambil Edward sedikit
ekstrim, toh itu semua dilakukan demi keselamatan Bella. Sayangnya rasa
sakit menutup mata Bella untuk semua kasih sayang yang dimaksud. Bella
memang benar – benar mengesalkan kali ini.
Semoga hal yang sama tak akan terulang di New Eclipse, Buku Stephenie berikutnya.
New Moon
Judul Indonesia: Dua Cinta
Penulis: Stephenie Meyer
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Juni 2008
Tebal: 600 hlm
Judul Indonesia: Dua Cinta
Penulis: Stephenie Meyer
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Juni 2008
Tebal: 600 hlm
udah pernah nonton filmnya, tapi belum baca bukunya..
ReplyDeletebukunya seru kayaknya :D