Katie Chandler selalu mendengar bahwa New York adalah kota yang ajaib, tapi cewek kota kecil ini tak pernah menyangka sampai ia tinggal di sana. Ke mana pun matanya memandang, ia melihat sesuatu yang ganjil, dan Katie takut ia jadi gila.No such thing like magic.
Tahu-tahu, Katie mendapat tawaran pekerjaan dari Magic, Spells, and Illusions, Inc., perusahaan yang memproduksi mantra untuk dunia sihir. Barulah Katie tahu bahwa dunia sihir memang nyata. Dari atasannya yang monster sungguhan, peri bersayap, kepala departemen yang superganteng, sampai cowok-cowok yang disihir menjadi kodok.
Semua nyata.
Kalimat itu sepertinya yang terus diucapkan Kathleen Chandler berulang ulang setiap kali melihat hal-hal ganjil saat berada di luar. Ia tak pernah memberikan reaksi berlebihan ketika seorang wanita bersayap seperti peri ataupun pria dengan telinga lancip milik elf melintas di depannya. Walau ia mengakui sedikit kaget ketika melihat gargoyle tersenyum kepadanya. Tak satupun hal – hal aneh itu yang diceritakan kepada teman – temannya, karena Katie tidak ingin dianggap gila. Lagipula ia tak punya banyak waktu untuk memikirkan hal itu. Tugasnya sebagai asisten Mimi, boss yang dianggapnya berkepribadian ganda itu, sudah cukup membuatnya pusing. Bukan sekali dua kali ia berpikir untuk mengundurkan diri, namun ia belum menemukan pekerjaan lain.
Sampai
suatu hari ada dua orang pria, yang memperkenalkan diri sebagai Rod dan
Owen, menawarinya pekerjaan di Magic, Spell and Illusions, Inc, sebuah
perusahaan yang memproduksi mantra dan memasarkannya di toko-toko sihir.
Selama ini ternyata mereka mengetahui bahwa Katie kebal terhadap sihir
dan merasa Katie adalah orang yang akan sangat membantu kelancaran
bisnis mereka. Tak ada alasan lain bagi Katie untuk menolak , apalagi
melihat tingkah Mimi yang semakin keterlaluan.
Hari
pertama kerja di MSI membuat Katie sadar bahwa ia harus terbiasa dengan
peri, gnome, elf dan berbagai mahluk sihir lainnya, berkomunikasi
dengan bola kristal dan hal-hal lain yang berhubungan dengan sihir. Hari
berikutnya Katie baru mengetahui CEO MSI adalah Merlin yang selama ini
hanya dikenalnya melalui buku. Dari autobiografi yang dibacanya ia
akhirnya tahu bahwa satu-satunya alasan mengapa Merlin kembali ke MSI
adalah karena perusahaan ini menghadapi masalah serius.
Saya
mau kerja di MSI. Setidaknya para tenaga para muggle juga dibutuhkan di
perusahaan ini. Sayangnya tidak punya kemampuan seperti Katie dan
beberapa orang yang kerja di bagian verifikasi. Hiks...yah, yang
dibilang ma pamannya Harry Potter memang benar, no such thing like
magic. Tapi membayangkan jadi bagian dari dunia sihir sangat
menyenangkan. Setidaknya itu yang saya rasakan setiap kali membaca buku
yang berkaitan dengan sihir.
Walau
setiap buku menciptakan dunia penyihir yang berbeda beda dan kadang tak
berhubungan sama sekali namun tetap saya akui bahwa sihir memiliki daya
tarik tersendiri. Saya percaya kalau Shanna Swendson, sang pengarang
juga merasakan hal yang sama.
Berbicara
mengenai cerita ini sendiri, bab – bab pertama menarik banget tapi
begitu masuk pertengahan saya jadi nggak begitu semangat bacanya.
Rasanya ada hal yang tiba – tiba menghilang. Sayangnya lagi tidak ada
satupun spell yang dituliskan padahal ada adegan yang
memperlihatkan kebolehan para penyihir. Tapi untuk tahu nambah referensi
tentang dunia sihir di kota New York buku ini tetap layak untuk dibaca.
Setidaknya buku ini tetap membuat saya ingin menjadi bagian dunia
sihir. Hihihi..
Enchanted Inc.
Penulis: Shanna Swendson
Alih Bahasa : Pepi Smith
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, September 2007
Tebal : 408 hlm
Cetakan: I, September 2007
Tebal : 408 hlm
No comments:
Post a Comment