Dewa sudah mati. Kenalkan, anak-anaknya.Mendengar kata laba-laba, yang terbersit dalam kepala saya tentu saja sebuah hewan mungil berkaki 8 dengan jaring-jaringnya yang rapuh. Jaring yang bergelantungan di pagar terkadang bercampur dengan embun pagi dan membuat saya tidak tahan untuk menyentuhnya. Dalam sekejap sarang itu tak lagi berbentuk dan sang pemilik segera menyingkir.
Jika ayah Fat Charlie menamai sesuatu, nama itu pasti melekat. Misalnya julukan "Fat Charlie". Sekarang pun, dua puluh tahun kemudian, Charles Nancy masih tak bisa melepaskan diri dari nama itu, salah satu dari banyak "hadiah" memalukan yang diberikan ayahnya--sebelum ayahnya roboh dan mati di panggung karaoke dan menghancurkan kehidupan Fat Charlie.
Mr. Nancy mewariskan beberapa hal untuk Fat Charlie. Misalnya, pria asing jangkung dan tampan yang muncul di ambang pintu Charlie. Rupanya dia saudara yang belum pernah diketahui Charlie. Saudara yang bertolak belakang dengan Charlie bagai langit dan bumi, saudara yang akan menunjukkan cara bersantai dan bersenang-senang sedikit... persis Ayah Tercinta. Dan tiba-tiba, hidup mulai menjadi sangat menarik bagi Fat Charlie.
Soalnya, ayah Charlie tidak seperti ayah kebanyakan. Dia Anansi, dewa jail, dewa laba-laba. Anansi adalah semangat pemberontakan, mampu menjungkirbalikkan tatanan sosial, menciptakan kekayaan dari ketiadaan, dan membingungkan sang Iblis. Konon dia bahkan mampu mengecoh Maut.
Anansi Boys adalah karya dengan kecerdikan memukau, perjalanan kaleidoskopis jauh ke dalam mitos mencengangkan, mengerikan, menggairahkan, dan sangat lucu--novel yang benar-benar menakjubkan, sampai-sampai Stephen King menjuluki penulisnya "peti harta karun kisah-kisah, dan kita beruntung memiliki dia.
Beberapa
tahun kemudian, bayangan itu berubah menjadi Mr Peter yang mengenakan
kostum merah birunya dengan opening theme lagu rap yang tak kunjung saya
hapalkan. Bergnti dengan Mr Peter dalam wujud manusia dan terakhir
kembali menjadi hewan disebuah perternakan yang bertahan sampai akhir
tahun lalu. Karena sekarang laba-laba yang baru adalah seorang pria yang
sangat jail. Seakan tak peduli, anak sendiri bahkan menjadi korban
kejailannya. Dia Anansi, Dewa Jail, Dewa Laba-Laba.
Karena
dirinyalah, tak seorang pun memanggil Fat Charlie dengan nama aslinya.
Waktu kecil memang bertubuh gemuk, namun itu hanya beberapa tahun.
Sayangnya julukan itu seakan tak mau lepas darinya. Yah, jika sesuatu
telah dinamai oleh ayahnya, Anansi, nama itu pasti melekat. Entah
apalagi yang dilakukan Anansi yang membuat Fat Charlie akhirnya
memutuskan untuk tinggal sejauh mungkin dari ayahnya.
Suatu
hari ia mendapatkan kabar dari Mrs. Higgler, bahwa ayahnya meninggal
dunia. Sebagai anak, Fat Charlie merasa wajib terbang menuju
Florida.untuk memberikan penghormatan terakhir. Dari wanita tua itu
juga, ia mengetahui bahwa dia memiliki seorang saudara laki-laki. Ia
yakin Mrs. Higgler bercanda, karena seingatnya ia adalah anak tunggal.
Namun Mrs. Higgler bersikeras bahwa ada pria itu benar-benar nyata.
Pria
jangkung dan tampan itu bernama Spider. Muncul di depan pintu apartemen
Charlie tak lama setelah ia mengucapkan keinginannya kepada seekor
laba-laba. Tak ada kecurigaan sama sekali pada pria yang mengajaknya
keluar untuk sedikit bersenang-senang pada suatu malam. Sampai ia
mengetahui bahwa Spider mulai melakukan sesuatu yang sangat buruk pada
pekerjaan. Bahkan dengan berbagai alasan, Spider mulai berusaha merebut
Rosie, tunangannya. Charlie seakan tak punya kekuatan untuk mencegah
semuanya bahkan untuk mengusir Spider dari apartemennya sekalipun.
Novel
kali ini berhasil membuat saya merasa geram pada dua tokoh sekaligus,
ayah dan kakak Fat Charlie. Mungkin karena keduanya memiliki sifat yang
mirip. Tak sanggup rasanya menjalani hidup jika punya saudara seperti
Spider apalagi Ayah seperti Mr Nancy. Fat Charlie yang malang.
Setelah Coraline dan Stardust, novel Neil Gaiman ini jauh lebih menarik. Salah satunya karena adanya sisipan dongeng tentang sisi lain Anansi. Semoga cerita Neverwhere
akan semenarik novel yang satu ini. Yang jelas, dari resensi yang ada
disampul belakang, Neil akan membawa sang tokoh menjelajahi dunia lain.
Seperti yang dialami tokoh-tokoh lain.
Anansi Boys (Anak-Anak Anansi)
Penulis: Neil Gaiman
Alih Bahasa: Femmy Syahrani Ardianto
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1, Agustus 2007
Tebal: 432 hlm
No comments:
Post a Comment