Setelah
membiarkan buku ini di rak buku nyaris 2 tahun lamanya, akhirnya
beberapa minggu yang lalu saya memutuskan untuk membuka halaman
pertamanya. Saya punya alasan kuat mengapa tidak langsung melahapnya
begitu buku ini resmi menjadi penguni rak buku. Pertama, masalah
ketebalan yang tidak diragukan lagi, belum lagi ditambah buku ini
dikemas dalam bentuk hardcover. Kedua, tentu saja masih banyak buku yang
lebih tipis lainnya. Namun sampai di halaman terakhir, saya sedikit
menyesal kenapa tidak membacanya sejak dulu. Karena buku ini ternyata
menarik. hhhmmm...satu pelajaran lagi Don’t Judge the book by its thickness.
Dari judul dan Catatan
Untuk Pembaca yang ditulis dibagian awal oleh narator, yang sampai
akhir buku ini tak juga disebutkan namanya, buku ini bercerita tentang
penelusuran, pencarian sesuatu di masa lalu yang terjadi beratus tahun
yang lalu, jauh sebelum ia lahir. Pencarian yang membuatnya berpindah
dari satu negara ke negara lain. Membaca dokumen demi dokumen. Selama
bertahun – tahun tak terhitung lagi berapa banyak riset dan pengumpulan
fakta yang ia lakukan. Semua itu membuat saya semakin penasaran dan
bertanya-tanya sejarah dan fakta apa yang dibicarakan oleh sang narator.
Karena semua riset ini juga berkaitan dengan pencarian ayahnya dan masa
lalunya, bagaimana ayahnya pergi mencari gurunya dan sejarah yang
melatar belakangi kehidupannya.
Nampaknya
sang narator tidak ingin berlama-lama membuat saya penasaran. Hanya
dalam beberapa menit pertanyaan itu terjawab dan hanya dengan tiga kata.
Bram Stoker, Dracula.
Karena
tiga kata itu juga yang akhirnya membuat saya kembali meninggalkan buku
ini. Sebelum tenggelam di buku dengan ketebalan 768 halaman ini saya
pikir sebaiknya mengenal sosok Dracula ciptaan Bram Stoker
terlebih dahulu. Dari buku itu, yang saya dapatkan adalah sesosok pria
penghisap darah dengan kekuatan magis dari Transylvania yang sangat keji
dan hanya mengejar para wanita sebagai korbannya.
Ketika
akhirnya kembali ke buku ini, sosok Dracula yang saya temui di buku ini
jauh berbeda. Yang mengejutkan pria ini ternyata benar- benar ada. Vlad
Dracula yang juga dikenal sebagai Vlad si Penyula. Tidak perlu heran
mengapa diberikan julukan seperti itu. Karena semasa hidupnya pria ini
memang sangat kejam. Tidak tanggung – tanggung ia memerintahkan semua
bawahannya untuk mengakhiri hidup setiap orang yang dianggapnya musuh
dengan cara di sula. Tak peduli bayi, anak-anak pria ataupun wanita. Hal
itu membuat saya bergindik ngeri.
Semua
itu ada di catatan- catan sang narator yang juga didapatkannya dari
semua cerita, catatan, surat milik ayahnya ataupun buku – buku dari
perpustakaan yang dikunjunginya. Yang mengejutkan, semua catatan-catatan
itu mengantarnya pada satu hal. Vlad si Penyula masih hidup dan
berkeliaran. Kesimpulan itulah yang membuat mereka, para sejarawan,
berpacu bersama waktu untuk mencari kebenaran di balik semua misteri
ini.
Sehingga
tidak mengherankan jika penulusuran yang dilakukan menjadi sangat
panjang. Sangat melelahkan memang. Namun saya menikmati setiap
perjalanan dari satu negara ke negara lain di benua Eropa. Keindahan
setiap kota setidaknya memberi sedikit warna pada pencarian, yang
menghabiskan waktu bertahun – tahun, yang sangat gelap dan penuh dengan hal – hal berbahaya.
Terlepas
apakah fakta ataupun fiksi, banyak dari catatan-catatan itu yang
membingungkan. Bahkan begitu sampai di halaman terakhir, saya masih
dibuat pusing dengan hubungan antara Vlad Dracula, Ottoman dan Mehmen
II. Mungkin karena saya lebih menyukai cerita tentang masa lalu keluarga
sang narator, Paul, ayahnya ataupun kisah sang professor Rossi, guru
sekaligus pembimbing ayahnya. Sehingga tidak ada cara lain menulusuri
kembali beberapa halaman dan mencari fakta lainnya di Wikipedia. Karena
pertanyaan – pertanyaan baru juga muncul ketika semua halaman itu
selesai saya lahap.
Untuk sebuah buku yang menggabungkan fakta, fiksi dan sejarah, buku ini benar-benar menarik.
The Historian
Judul Indonesia: Sang Sejarawan
Penulis: Elizabeth Kostova
Penerjemah: Andang H. Soetopo
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Januari 2007
Tebal: 768 hlm
No comments:
Post a Comment