Pasti
menyenangkan mendapatkan semua hal yang kita inginkan. Terlebih hanya
dengan mengucapkannya dalam hati. Tapi tidak begitu yang dirasakan oleh
Samataro Kamiyama. Semua mukjizat dianggapnya biasa. Bagaimana tidak,
semua keinginan yang masih dipikirkannya saja akah segera di kabulkan
oleh Dewa, ayahnya sendiri. Dari keinginan mencoba makanan yang
dilihatnya di majalah komik sampai masalah bloomers.
Ayah
berkilah bahwa itu adalah salah satu cara agar Samataro memahami
bagaimana merasakan kehidupan manusia. Sayangnya, semua itu membuat hari
hari Samataro terasa sangart membosankan. Terkadang terpikir untuk
melakukan hal hal lain, seperti menghabiskan waktu di game center
sepulang sekolah ataukan mencoba berkerja paruh waktu seperti yang
dilakukan temannya, Shinichi. Tetapi semua rencana itu selalu dihalangin
oleh Tenko, malaikat penjaga yang selalu menemaninya sejak kecil. Walau
terkesan cerewet, tak jarang Tenko membantu Samataro jika ayah, ibu dan
kedua saudara perempuannya yang juga keturunan dewi melakukan hal hal
aneh.
Samataro
dan Tenko bagaikan gula dan semut. Saking dekatnya, semua teman sekelas
percaya bahwa ada hubungan khusus antara keduanya. Semua berita itu
ditepis baik oleh Samataro maupun Tenko. Tenko tak menyadari bahwa ia
menyimpan perasaan khusus pada Samataro sampai suatu hari, ketika ada
murid baru yang berparas seperti boneka perancis. Kecantikan Kumiko,
begitu anak perempuan dengan rambut panjang yang hitam dipanggil, sangat
menarik di mata Samataro. Tak anyal keinginan Samataro diketahui oleh
ayahnya. Hal tak terduga terjadi. Keesokan harinya, Kumiko menyatakan
cinta kepada Samataro. Bukannya senang, Samataro malah merasa aneh dan
akhirnya sadar bahwa semua tingkah laku Kumiko disebabkan karena
pengaruh kekuatan ayahnya.
Ternyata
tak hanya ayah, bahkan saudara perempuannya. Misa dan Meme, kiut
membantu Samataro untuk lebih dekat dengan Kumiko. Semua bantuan yang
dipikirnya akan membuat Kumiko membalas perasaannya malah berujung
tragedi. Kemarahan Samataro memuncak. Ia pun meminta seluruh keluarganya
untuk berhenti mencampuri masalahnya dengan Kumiko. Bahkan tanpa pikir
panjang, Samataro meminta ayahnya agar ia dibiarkan menjadi dewa. Lepas
dari semua mukjizat yang selama ini mengelilinginya.
Dengan
mudah sang ayah mengabulkan keinginan samataro. Keesokan paginya ketika
terbangun, semuanya berubah. Sayangnya perubahan tidak membuat Kumiko
berpaling kepadanya. Bahkan yang paling parah, tak ada sosok Tenko yang
biasa menemaninya. Samataro tiba tiba menjadi kalut. Entah apa yang
harus dilakukannya.
***
Another
J-Novel. Kalau dibandingkan dengan J-novel lain yang sudah terbit,
cerita God Family ini jauh lebih ringan. Lepas dari isi cerita yang
menurut saya terlalu dipaksakan, satu hal yang dapat diambil dari buku
ini, bahwa berusaha untuk mendapat sesuatu yang kita inginkan dengan
jerih payah sendiri jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan
mendapatkannya begitu saja. Walau terkadang pasti menyenangkan.
God Family
Penulis :Yoshikazu Kuwashima
Penerjemah: Endah Herawati
Tebal :279 hal
PT Elex Media Komputindo
No comments:
Post a Comment